Mengenalnya adalah takdir dari Nya untukku.
Menjadi pelengkap tulang rusuknya adalah kebahagiaan bagiku.
Dia tidaklah sempurna, begitu juga denganku.
Tapi berdua, kami mencoba melengkapi satu sama lain, membangun mimpi.
Menyatukan visi dan misi untuk setiap perjalanan hidup.
Berjanji untuk saling memiliki, berarti berjanji untuk saling memahami.
Menahan ego, mengalah, dan mengakui saat bersalah.
Kepribadian yang cenderung berbeda, sesekali membuat hati ini gundah.
Tapi kami percaya, semuanya adalah bumbu-bumbu cinta.
Meski raga belum beriringan setiap saat,
tapi percayalah hati selalu terpaut atas izin Nya.
Jadi, tunggu saja, sambil berdoa, dan berusaha.
Biar Allah meridhoi jalan kita.