Tanggal 17 Maret 2019 kemarin adalah ulang tahun pernikahan saya dan suami. Tidak terasa, ternyata sudah 2 tahun saya menjadi seorang istri. ๐
Bicara tentang ulang tahun, ada beberapa ‘mindset’ yang berubah dalam pemahaman saya. Dulu, ulang tahun bagi saya cukup penting. Identik dengan ucapan, surprise, perayaan, kue tart, lilin, kado, dsb. Bahkan dulu saya pernah ngambek ketika calon suami saya (sekarang suami ๐ ) lupa atau memang sengaja menunda mengucapkan ulang tahun. Tapi seiring berjalannya waktu, saya belajar dan mulai mengetahui bahwa ulang tahun sebaiknya tidak harus diidentikan dengan hal-hal semacam itu. Bahkan di dalam islam pun tidak ada tuntunan untuk merayakan ulang tahun.
Jika direnungkan kembali, sebenarnya ulang tahun adalah bertambahnya usia, sekaligus berkurangnya jatah usia kita di dunia ini. Jadi mengapa harus dirayakan dan menjadi berlebihan?
Mungkin lebih baik jika saling mengirim doa saja, bahkan memberi hadiah pun tidak harus bertepatan dengan ulang tahun kok. Berbagi itu bisa kapan saja ๐ iya kan?
Jadi, bukan ucapan, perayaan, dan hadiah yang perlu kita soroti. Tapi, apakah dengan berkurangnya jatah usia kita, kita sudah menjadi pribadi yang lebih baik dari kemarin? Apakah dengan berkurangnya jatah usia kita, amalan-amalan kita sudah bertambah dari hari kemarin?
Begitu pun dengan pernikahan. Dengan bertambahnya usia pernikahan, masihkah kita saling jatuh cinta dan saling mendekap erat dalam doa setiap hari?
Karena cinta harus dirawat setiap hari, agar tetap ‘jatuh’.
Semoga aku dan kamu begitu. Jatuh cinta selamanya, tak hanya terpaku pada satu hari setiap tahun untuk menunjukkan rasa cinta dan saling menyayangi…ย ๐
Amin…
Jum’at, 28 Maret 2019
I Love Youย โค
17 Maret 2019
Our 2nd Anniversary